TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Berita  

Kurangnya Tenaga Kebersihan, Lingkungan Rusunawa Kranggan Terlihat Tidak Terawat

Jatim Aktual, Temanggung – Meningkatnya kebutuhan akan sarana dan prasarana tempat tinggal bagi masyarakat, rusun atau rumah susun dipandang sebagai solusi tepat untuk mendapatkan tempat tinggal secara mudah juga murah bagi setiap masyarakat yang membutuhkannya.

Sayangnya rumah susun sewa yang terletak di lingkungan industri Kranggan dan banyak di pilih warga untuk tempat tinggal tersebut terlihat kurang terawat. Rumah sewa yang terdiri dari dua tipe rumah tinggal sementara yaitu rusun lama yang berjumlah tujuh puluh dan lima puluh unit untuk bangunan baru itu terlihat kotor di berbagai sudut.

 

Hal tersebut dikeluhkan warga penyewa salah satu unit yang enggan disebutkan namanya ” Memang tinggal disini tergolong murah dan terjangkau bagi kami warganya, akan tetapi lingkungan disini semakin lama semakin terlihat terbengkalai masalah kebersihannya” ujarnya ketika di sambangi HARIAN7 di lingkungan rusunawa ,Kranggan , Temanggung, Kamis ( 23/2/2023).

Sementara itu Ony Gustaf selaku ketua paguyuban Rusunawa mengatakan” Kurang adanya perawatan dan perbaikan Rusun dari pihak pengelola,sedangkan pihak pengelola menyatakan tidak adanya dana dari Dinas untuk Perawatan Rusun.”

Padahal dalam perjanjian kontrak jika terjadi kebocoran,kerusakan dan perawatan rusun menjadi tanggung jawab pengelolaan dan Dinas terkait namun realisasinya tidak ada, sehingga membuat para penghuni rusunawa swadaya sendiri dan mandiri dalam menangani keluhan yang terjadi di Rusun. Untungnya di Rusunawa di bentuk Paguyuban sehingga bisa bersama-sama menangani permasalahan yang ada di Rusunawa ini” Papar Ony.

Lebih lanjut Ony berharap supaya pemerintah di harapkan peduli dan benar-benar bisa memberikan fasilitas kepada masyarakat yang kurang mampu mendapatkan tempat tinggal yang layak bagi keluarga nya.

“Semoga Pemerintah Kabupaten Temanggung tergerak untuk segera melakukan evaluasi dan inovasi berkaitan dengan rusunawa yang kurang terawat dan lebih mengutamakan kepentingan masyarakat untuk mendapatkan fasilitas tempat tinggal yang nyaman, aman dan bersih dari pemerintah serta tidak menunda-nunda penyerahan kunci, juga mempermudah proses untuk mendapatkan hunian bagi masyarakat dengan tidak menggunakan sistem birokrasi yang berbelit-belit di tengah keadaan yang semakin Sulit.” Pungkasnya

(yusup)